Bincang-Bincang Muslimah part II

Posted by Unknown On 05.21 No comments


Foto: Bersama Ka Sektor Annisa dan OurBeloved Mentor Ibu NurMeity ( '˘з(˘⌣˘) dalam agenda BincangBincangMuslimah semalam, Keep istiqomah, Keep Hamasah, and #SaveOurLove :D

#SaveOurLove , Agar Jatuh Cinta tak jadi bencana

       Well, mengawali tahun 2014 Annisa @LDK_SAR memulai agenda dengan kajian kemuslimahan yang kami sebut BBM, Walau banyak adik2 akhwat yang nanya “BBM itu apa sih kak?” , ini sama sekali bukan kajian “How to using BlackBerry Mesengger? “ karena pasti semuanya sudah lebih smart dari smartphone itu, gaperlu dikaji :D , dan ini juga bukan sebuah kajian tentang Bahan Bakar Minyak, serius bukan :D walau ada salah satu adik akhwat yang ngirim sms konfirmasi “kak, sosialisasi BBM nya di kampus STAI_SAR kan kak?” :D hehehe. BBM adalah akronim baru yang diciptakan Annisa @LDK_SAR untuk menyebut  salah satu program keakhwatan yang sebenarnya rutin setiap sebulan sekali,  tapi dikarenakan sesuatu dan lain hal agenda kajian rutin diadakan setiap ada kesempatan sekali :D dan ini adalah kali keduanya diadakan, dan subhanallah respon dari teman-teman tak kalah positif dari kajian sebelumnya. Itu tandanya semakin hari semakin bertambah jumlah teman-teman yang cinta majelis ilmu.

         Kalau di BBM yang pertama temanya adalah “Cantik dalam perspektif Islam, dah lawakah aku?” yang sudah di posting di tulisan sebelumnya, nah BBM sabtu, 4 Januari 2014 lalu memilih tema tentang cinta cintaan dikit, hehe. “#SaveOurLove agar jatuh cinta tak jadi bencana” gitu temanya yang tersebar di leaflet2 di facebook, twitter dan sms jarkom yang materinya diisi oleh Ibu Nur Meity S.A S.Kep Ns, M Kep.
Tidak kurang dari 28 orang akhwat yang datang dari berbagai LDK dan LDF Perguruan Tinggi di Tanjungpinang mengisi sekretariat DEMA dan @LDK_SAR jam 16.00 ba’da ashar sabtu sore itu, terlihat wajah-wajah semangat dan tak sabar ingin bincang bincang tentang materi yang memang tak pernah tak menarik untuk diperbincangkan ini.
     
       Acara dipandu oleh Ukhti Ulfa Alfisya salah satu kader baru di @LDK_SAR, setelah mendengar lantunan ayat suci Alqur’an yang dilantunkan merdu oleh qori’ah yang baru saja menjuarai juara 1 cabang lomba Syarhil Qur’an di Dumai Desember lalu ukhti Dian Putri Yani, lalu Ukthti Asmarita sebagai Ka. Sektor Annisa pun menyampaikan sepatah duapatah kata sambutanya., dalam kata sambuatan itu ukhti Ita menyampaikan “terimakasih kepada teman-teman yang sudi hadir meluangkan waktu untuk datang dan semoga setelah kajian ini masing-masing diri kita dapat menjaga cinta kita agar kedatanganya tetap terjaga sucinya dan tidak menjadi bencana”
Dan , eng ing eng …. Ibu Nur Meity pun menyampaikan poin demi poin tentang materi yang dipandu oleh Ukhti Nela Kurniaty sebagai moderator.

       Pertama ibu menyampaikan bahwa perasaan cinta yang dirasakan oleh setiap diri manusia adalah hal yang normal dan lumrah, yaitu sebuah rasa kecenderungan yang dipengaruhi oleh hormone estrogen yang ada dalam setiap diri manusia. Nah yang bikin ianya menjadi tak normal adalah kondisi kita ketika menerima perasaan maha Indah yang diberikan oleh Yang Maha Mencintai. Nah dua kondisi inilah yang pemateri sampaikan agar kita siap menerima “Cinta” yang dianugerahkan dan siap menjaga agar cinta itu tak jadi bencana.

Kalau ia dari Allah? Mengapa ia jadi bencana?

       Kasus pertama : Kesalahfahaman remaja sekarang mengarikan “cinta” yang membuat cinta itu datang bak bencana , malapetaka dalam hidupnya. Bagaimana tidak? Cinta di refleksikan pada sebuah hubungan yang namanya “pacaran” dengan segala hal mengerikan yang ada di dalamnya. Hiiiiyy syereeeem.

       Kasus kedua : ketika mereka telah memilih untuk memendamnya “cinta diam diam” gitulah katanya, ternyata tak banyak yang benar-benar diam dan bertahan.  Kondisinya semakin hari semakin bermain diingatan, kalau kata Hafez salah satu pemain dalam film Ketika Cinta Bertasbih sewaktu sedang berdialog dengan Azzam “tak bisa bang, semakin aku coba lupakan, dia seolah menari-nari diatas ayat-ayat yang kubaca” huaaaaaaaah :D parah juga kan kasusnya.  Nah resikonya ? akan berdampak buruk untuk kualitas ibadahnya, terus niatnya dipertanyakan ketika hendak berbuat sesuatu? Bencana bukan? Ketika telah bersusah payah melakukan hal baik eh malaikat Raqib enggan mencatatnya sebagai kebaikan.
     
      Ada 2 kondisi yang harus kita pahami dan ditawarkan oleh Islam , Agama yang punya aturan yang sangat sempurna termasuk dalam mengatur pergaulan antara lelaki dan perempuan dan termasuk pula menyelamatkan cinta kita.
       
        Kondisi pertama : ketika kita telah sampai pada umur yang cukup, dan merasa telah siap lahir batin untuk menikah, utarakanlah, utarakan pada kedua orang tua, pada Murabbi dan pada Allah. Ingaat !!!! Bukan pada orang yang ditujuuuu karena nanti Allah cemburu, mau??. dan pemateri pun memberikan pengetahuan tentang segala tata cara teknis pengutaraanya. Jelas saja para akhwat yang hadir tersenyum senyum simpul mendengarnya.

 Foto: Terimakasih yang sudah datang, Semoga Allah meneguhkan hati kita untuk melawan semua godaan dan menyelamatkan cinta kita semua :)
         
           Kondisi kedua : LAWAN dan TAHAN !!! suka tidak suka, mau tidak mau, setuju tidak setuju berani tidak berani kita memang harus melakukan perlawanan jika kita belum siap untuk berkeluarga, diantaranya berpuasa seperti yang Allan perintahkan, cari kesibukan dengan agenda-agenda positif, ikut organisasi dan punya kominitas komunitas yang punya kegiatan positif untuk meminimaisir perasaan perasaan itu, kurangi intensitas “sengaja ketemu” di dunia nyata ataupun dunia maya (jangan jadi stalker) ingat ! sengaja ketemu kalau gak sengaja ya jangan ngindar2 juga, ntar malah makin ribet urusanya :D hihi. Kemudian berdoa pada Allah secara detail.

        Hampir semua akhwat  yang berada dalam ruangan itu tak berhenti tersenyum senyum kadang sampai menutup muka, seolah kalimat demi kalimat yang pemateri sampaikan adalah apa yang memang sedang mereka rasakan. Ada  3 pertanyaan hebat sekaligus lucu yang dilontarkan dari para akhwat yang hadir sore itu. Sore itu semakin dibuat semakin merah jambu dengan jawaban dan simulasi simulasi yang diberikan oleh Pemateri. Terlebih saat pemateri memberikan rekomendasi kriteria terang saja semua peserta langsung mencatat dibuku catatanya masing-masing.

       Kajian sabtu sore itu diakhiri dengan penyerahan hadiah cantik untuk akhwat yang cantik,cerdas dan coleha (#3C) dan kenang kenangan dari Annisa @LDK_SAR yang diserahkan oleh Ka @LDK_SAR ukhti Ita kepada Ibu Nur Meity.
“Tiada kajian tanpa “aha” moment” itu jarkomnya Annisa @LDK_SAR setiap habis mentoring atau kajian, jadi “aha moment sore itu“ adalah :

“keberanian mengutarakan akan ada ketika sudah ada kemantapan
Kemantapan akan diberi saat kita sudah tenang, dan ketenangan akan hadir saat kita sudah memintanya pada Allah” Seperti kata salah satu akhwat dalam status facebooknya.

kalau ALLAH hadirkan rasa itu lagi tak kan ku simpan didalam hati , tapi akan ku ucapkan dalam doa , karna hati ini mudah sekali berubah, tapi doa insyaALLAH pada masanya akan diijabah “
Copas ya ukhti Cicit S Hardianti ;)

Semoga Allah meneguhkan hati kita, menyelamatkan cinta kita J keep istiqomah, keep hamasah and #SaveOurLove ^_^ tepuk tangan dulu dong  untuk akhwat tangguh super luar biasa yang menyebut diri mereka dalam heteg (#) LaskarAntiNgeluh Annisa @LDK_SAR ^_^







Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar: