Kamis,
21 November 2013, LDK Sultan Abdurrahman diwakilkan oleh 2 orang kadernya
bersama-sama rombongan dari Pusat Komunikasi Daerah (PUSKOMDA) Kepulauan Riau
berangkat dalam Agenda Sarasehan
Nasional dan IPB Islamic Festival yang diadakan oleh LDK Al-hurriyah IPB, Bogor
Jawa Barat. Belum sampai setahun diresmikan sebagai lembaga dakwah kampus di
kampus STAI Sultan Abdurrahman LDK SAR sudah bisa bergabung dalam Agenda
Nasional. Ini adalah suatu pencapaian yang harus disyukuri dan dipertanggungjawabkan.
Tak
ada yang dapat diungkapkan kecuali kesan dan pelajaran yang luar biasa dari
agenda ini. Semua yang telah dirancang dan semua yang tidak mungkin kebetulan
ini seharusnya dijadikan batu loncatan untuk melejitkan semangat juang dan
menguatkan tapak dalam menjejaki jalan dakwah ini.
Ini
tak mudah ? ya itu benar sekali. namun siapa yang bisa memungkiri kenikmatan
saat Allah telah memfasilitasi semuanya. Telapak kaki ini, pergelangan tangan
ini, pundak pundak ini, semangat semangat ini, hari itu Allah beri kekuatan
berpuluh puluh kali lipat, Allah mudahkan dan menjauhkan segala kesulitan,
meminimalisir rasa lapar, menghilangkan kantuk,
kami tidak tersesat melainkan Allah menunjukan tempat tempat baru yang
harus kami ketahui lalu kami dipertemukan lagi jalur tujuan dan bertemu
teman-teman yang lain, lalu nikmat Tuhan
mana lagi yang kau dustakan?
Sejak
hari pertama peserta sudah dipadatkan dengan materi, mulai dari acara pembukaan yang dibuka
langsung oleh Rektor IPB Bapak Prof. Dr. Ir Herry Suhardianto, M.Sc yang pada
kata sambutanya menuturkan “Setiap kita menanam, kita harus panen” yang
dimaksudkan adalah apa yang kita tanamkan saat ini yaitu keyakinan dan
keinginan maka pada saatnya nanti kita harus memanenya untuk itu harus selalu
disiram dan diberi pupuk unggul.
Lalu
dilanjutkan dengan Materi yang pertama dari tokoh reformator Bapak Amin Rais
yang menyampaikan “Kriteria Pemimpin Dalam Pandangan Islam” dan menyebutkan
“Referensi pemimpin yang baik dalam islam ya para Nabi dan Rasul Allah, para
‘ulul azmi dengan segala gagasanya khusunya Nabi Muhammad yang menggabungkan
segala gagasan kebaikan itu”.
Materi
selanjutnya dilanjutkan dengan briefing TFT (Training For Trainer). Pada
sesi ini peserta akan dibagi untuk mengikuti beberapa kelas training esok hari .diantaranya
kaderisasi, networking, pelegalan, isu media, fundrising dan marketisasi
program. Dua peserta LDK dapat kesempatan masuk di kelas Marketisasi Program
dan Pelegalan.
Pada
sesi briefing ini disampaikan oleh seorang travelwriter Adam Habibi berbagai
macam karakteristik medan dakwah. Mulai dari aspek geografis, sampai karakter
kampus yang berbeda beda, tentang marhalah LDK, dan langkah langkah awal
memulai pergerakan dakwah bagi LDK Pemula seperti LDK kami ini. Hehe. Mohon
doanya. “ Tidak ada rekayasa dakwah yang ideal, yang ada hanya rekayasa dakwah
yang sesuai. Sampai bertemu lagi lewat karya.” tutupnya pada sesi sore hari
itu.
Pada
hari kedua para kader mengikuti kelas training sesuai dengan pembagian semalam,
pada kesempatan yang berharga itu, kami mulai menceritakan permasalahan
permasalahan yang kami temukan dan sedang kami hadapi dan teman teman yang lain
mulai mencarikan solusi dan jalan keluar yang luar biasa sederhana tapi tepat
guna dan harusnya sudah kami lakukan dari dulu. Mulai dari permasalahan kader,
pendanaan, bentrok program dengan ukm yang lain. Segala inspirasi berusaha kami
tampung hari itu. Mencatatnya sepenuh penuh buku berharap tak ada yang
terlewatkan barang satu katapun. Mulailah terbayang bayang apa yang harus kami
lakukan setelah pulang nanti.
Agenda
selanjutnya adalah agenda yang terpenting juga untuk kami, sebuah agenda yang
menyadarkan betapa kami selama ini telah jauh dari bersyukur, agenda yang
membuka mata kami, mata hati kami sebesar besarnya tentang saudara-saudara kita
di syria’. Catatan hati kami
masing-masing mencatat peristiwa hari ini, saat tim dari aksi cepat tanggap
menyampaikan keadaan terakhir di Syria bahwa telah keluar fatwa “halal” memakan
kucing karena krisis pangan dan tak ada lagi yang dapat mereka makan disana.
Lebih terhiris lagi dengan kalimat keduanya yang menyebutkan bahkan jika sampai
beberapa bulan kedepan krisis pangan juga belum berakhir, maka akan dikeluarkan
fatwa halal memakan daging manusia. Naudzubillahimindzalik. Sedikitpun tak
terbayangkan oleh kami. Siang itu kami akan mengadakan aksi damai penggalangan
dana dan long mass di 3 titik utama di Kota Bogor. kami lihat kawan-kawan telah
siap dengan kotak donasi, pamflet, stiker dan tentunya semangat yang menggebu
gebu. “semangat kawan, semoga ini menjadi pertanggungjawaban kita dihadapan
Allah kelak, ketika Allah bertanya apa yang sudah kita lakukan ketika kita
mengetahui apa yang telah terjadi di Syria” batin kami.
Hari
ketiga tiba, hari ini tidak ada kegiatan berat dan tidak ada kegiatan sampai
magrib seperti dua hari sebelum nya, hari ini agenda bedah film “99 Cahaya di
Langit Eropa” dan ada beberapa bazar di dpan gedung. Kami disibukan mencari
beberapa oleh2 untuk dibawa pulang dan mempersiapkan barang2 karena harus
segera berangkat sebelum jam 3 sore.
Dari
serangkaian kegiatan ini membuat kami siap untuk pulang, kepulangan ini tidak
kalah penuh semangat seperti keberangkatan, melalui jalur kereta api, busway,
dan pesawat akhirnya kami sampai di Kota kami tercinta setelah 4 hari menginap
di Bogor 1 hari 2 malam menginap di
Jakarta.
Telah
kami tuliskan penuh dibuku catatan kami tentang apa yang harus kami lakukan,
apa yang akan kami wujudkan. Sudah tak sabar rasanya menularkan semangat ini
dan menanti lahirnya bunga bunga dakwah dari kampus hijau kami. Ya Allah
bantulah kami.
Agenda
kami selanjutnya akan segera kami rilis melalui program kegiatan yang terlampir
J
Tanjungpinang,
27 November 2013
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 komentar:
Posting Komentar